Renungan " Belajar Dari Korek Api "
Satu pohon dapat membuat jutaan korek api, tapi satu batang korek api dapat membakar jutaan pohon. Jadi, satu pikiran negatif dapat memusnahkan semua pikiran positif.
Korek api mempunyai kepala, tetapi tidak mempunyai otak, oleh karena itu setiap kali ada gesekan kecil sang korek api langsung terbakar. Kita mempunyai kepala dan juga otak, jadi kita tidak perlu terbakar amarah hanya karena gesekan kecil.
Ketika burung hidup ia makan semut, ketika burung mati, semut makan burung. Waktu terus berputar sepanjang jaman, siklus kehidupan terus berlanjut.
Jangan merendahkan siapapun dalam hidup, bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapa diri kita.
Kita mungkin berkuasa tapi waktu lebih berkuasa daripada kita.
Waktu kita sedang jaya, kita merasa banyak teman di sekeliling kita. Waktu kita sakit, kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi harta. Ketika kita tua, kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan. Dan setelah diambang ajal, kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.
Hidup tidaklah lama, sudah saatnya kita bersama-sama membuat hidup lebih berharga. Saling menghargai, salingmembantu dan memberi, juga saling mendukung. Jadilah teman perjalanan hidup yang tanpa pamrih dan syarat.
Believe in " Couse and effect " apa yang ditabur, itulah yang akan kita tuai.
Do the best, Be the best and for the best !
Semoga bermamfaat untuk direnungkan sebagai inspirasi dalam menjalani kehidupan yang singkat ini. Krama Banjar Jelijih Tegeh dan semua tak terkecuali semoga selalu sehat kenak rahajeng sareng sami. Om canthi canthi canthi Om.
Sumber : Shan Mauro


Tidak ada komentar:
Posting Komentar