Tahun Caka 1938

Dalam rangka menyambut Tahun Caka 1938 yang jatuh pada hari Rabu,Tanggal 9 Maret 2016,Desa Adat Jelijih melaksanakan serangkaian upacara Tawur Kesanga/mecaru untuk menghargai keberadaan Bhuta Kala.
Adapun rangkaian Upacara Tawur Kesanga Desa Adat Jelijih Tahun 2016 :
- Upacara Melasti/Melis,dilaksanakan pada Hari Senin pk:07:15 ,tanggal 7 Maret 2016. Ida Betara Tri Kayangan Mesiram Kesegara yang dilakukan tiap 1 tahun sekali sebelum upacara pecaruan/Tawur Kesanga dilaksanakan.
- Upacara Mecaru/Tawur Kesanga yang dilakukan di Pura Tri Kayangan,semua Pura yang ada di sekitar Desa Adat Jelijih serta tempat tinggal masing-masing krama banjar. Tujuanya adalah untuk melakukan persembahan yadnya kepada keberadaan Bhuta Khala serta sebagai simbul untuk menghargai keberadaanya di bumi ini.
- Nyepi,pada hari ini seluruh krama banjar melakukan Catur Berata Penyepian : Brata Amati Geni
Tidak menyalakan api selama hari Nyepi, dimana api yang dimaksudkan disini adalah sifat-sifat kroda manusia, seperti amarah. Brata amati geni disimbolkan dengan pemadaman lampu selama hari Nyepi. Hal ini patut ditaati dan dilestarikan sepanjang masa, namun tetap harus ada kebijaksanaan seperti adanya umat sakit, bayi atau yang berumur tua renta. Sedangkan penyalaan api untuk kepentingan pelaksanaan upacara pada Hari Raya Nyepi tetap boleh sampai batas sebelum matahari terbit.Brata Amati Lelanguan
Brata ini dimaksudkan bahwa pada hari Nyepi umat tidak boleh melaksanakan kegiatan yang berfoya-foya atau bersenang-senang. Hiburan selain membantu untuk menghilangkan kejenuhan secara tidak sadar akan membuat menjadi lupa diri dan terjerumus. Bila mampu umat sebaiknya melaksanakan puasa.Brata Amati Lelungan
Brata ini dimaksudkan bahwa pada hari Nyepi umat tidak boleh berpergian melainkan harus tetap diam di rumah. Ini untuk melatih pikiran kita agar tidak senantiasa liar tetapi selalu ingat ke dalam sebagai instropeksi diri.Brata Amati Karya
Brata ini dimaksudkan bahwa pada hari Nyepi umat tidak boleh melakukan pekerjaan, namun bukan berarti sama sekali tidak berkegiatan. Kegiatan yang tidak boleh dilakukan adalah kegiatan yang bersifat judi yang harus dinetralisir dengan pengendalian pikiran. - Ngembak Geni,pada hari ini para krama Banjar Melakukan Kunjungan kepada sanak keluarga,untuk saling mempererat tali persaudaran serta Mulat Sarira (saling memperbaiki kelakuan yang salah),saling memaafkan atas segala kesalahan yang pernah dilakukan dan mulai dengan perbuatan yang benar untuk mencapai kedamaian (shanti).

Tidak ada komentar:
Posting Komentar